wartaperang - Seorang jenderal senior militer Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki tewas dalam pertempuran pada hari Senin(7/7/2014), demikian menurut kantor berita pemerintah SARS dalam sebuah pernyataan.
Mayor Jenderal Ali Abdullah Negm, komandan tentara dari divisi keenam bertugas mengamankan bagian dari ibukota Baghdad "martir di medan perang karena ia berjuang melawan teroris", demikian menurut pernyataan SARS, tanpa memberikan rincian.
Juru bicara Angkatan Darat Letnan Jenderal Qassem Atta kepada AFP mengatakan Ali Abdullah terbunuh oleh "penembakan bermusuhan" di barat Baghdad. Sedangkan dari para pejuang IS sendiri dikatakan bila sang jenderal tewas akibat tembakan mortir pejuang.
Jenderal itu tewas di daerah Abu Ghraib, sebelah barat Baghdad, di dekat tempat pasukan keamanan terkunci dalam kebuntuan selama berbulan-bulan dengan militan yang telah menguasai kota Fallujah.
Pemerintah kehilangan kendali atas Fallujah dan Ramadi atau di sekitarnya pada bulan Januari, dan pasukan Irak sejauh ini gagal untuk merebut kembali.
Jenderal Abdullah Ali adalah perwira terbaru yang menjadi korban dalam serangkaian perwira senior Irak yang dibunuh oleh militan dan korban tertinggi sejak jihadis yang dipimpin Negara Islam melakukan serangan besar pada 9 Juni.
Sementara itu, sedikitnya tujuh orang termasuk empat polisi tewas di Baghdad utara pada hari Senin, seorang pembom bunuh diri mendorong sebuah mobil dikemas yang dengan bahan peledak di pos pemeriksaan, polisi dan sumber medis mengatakan.
Ledakan juga melukai 17 orang di pos pemeriksaan di Kadhmiya.
Keamanan di Irak Masih sangat fluktuatif karena pemerintah masih terlibat pertempuran dengan pemberontak Islam Sunni yang telah merebut sebagian besar bagian utara dan barat negara itu selama beberapa minggu lalu.
Pada Desember 29, seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah kendaraan berpeledak ke sebuah konvoi militer di kota Mosul, menewaskan empat tentara, Diantaranya seorang brigadir jenderal, seorang letnan kolonel dan seorang kolonel.
sumber: alarabiya dan beberapa sumber/n3m0
Mayor Jenderal Ali Abdullah Negm, komandan tentara dari divisi keenam bertugas mengamankan bagian dari ibukota Baghdad "martir di medan perang karena ia berjuang melawan teroris", demikian menurut pernyataan SARS, tanpa memberikan rincian.
Juru bicara Angkatan Darat Letnan Jenderal Qassem Atta kepada AFP mengatakan Ali Abdullah terbunuh oleh "penembakan bermusuhan" di barat Baghdad. Sedangkan dari para pejuang IS sendiri dikatakan bila sang jenderal tewas akibat tembakan mortir pejuang.
Jenderal itu tewas di daerah Abu Ghraib, sebelah barat Baghdad, di dekat tempat pasukan keamanan terkunci dalam kebuntuan selama berbulan-bulan dengan militan yang telah menguasai kota Fallujah.
Pemerintah kehilangan kendali atas Fallujah dan Ramadi atau di sekitarnya pada bulan Januari, dan pasukan Irak sejauh ini gagal untuk merebut kembali.
Jenderal Abdullah Ali adalah perwira terbaru yang menjadi korban dalam serangkaian perwira senior Irak yang dibunuh oleh militan dan korban tertinggi sejak jihadis yang dipimpin Negara Islam melakukan serangan besar pada 9 Juni.
Sementara itu, sedikitnya tujuh orang termasuk empat polisi tewas di Baghdad utara pada hari Senin, seorang pembom bunuh diri mendorong sebuah mobil dikemas yang dengan bahan peledak di pos pemeriksaan, polisi dan sumber medis mengatakan.
Ledakan juga melukai 17 orang di pos pemeriksaan di Kadhmiya.
Keamanan di Irak Masih sangat fluktuatif karena pemerintah masih terlibat pertempuran dengan pemberontak Islam Sunni yang telah merebut sebagian besar bagian utara dan barat negara itu selama beberapa minggu lalu.
Pada Desember 29, seorang pembom bunuh diri meledakkan sebuah kendaraan berpeledak ke sebuah konvoi militer di kota Mosul, menewaskan empat tentara, Diantaranya seorang brigadir jenderal, seorang letnan kolonel dan seorang kolonel.
sumber: alarabiya dan beberapa sumber/n3m0
0 komentar:
Posting Komentar