Presiden Francois Hollande mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah itu bahwa Perancis akan "memperkuat kerjasama dengan mitra internasional dan Eropa untuk membawa respon yang terkoordinasi dan efektif terhadap ancaman teroris".
Pernyataan itu tidak merinci apa respon yang mungkin diambil. Seorang pejabat diplomatik Perancis mengatakan sebelumnya Kamis bahwa Perancis belum meminta bantuan militer di Irak pada tahap ini tapi mempertimbangkan pilihan tersebut pada pertemuan hari Kamis, yang dihadiri oleh beberapa menteri, kepala pertahanan dan kepala dinas rahasia Perancis.
Pejabat diplomatik mengatakan bahwa setiap aksi militer internasional di Irak harus menjadi bagian dari rencana politik yang lebih luas yang mencakup Sunni dan Kurdi. Dia tidak mengatakan apa tindakan tersebut, tapi mengatakan akan perlu lebih dari serangan drone.
Perancis terkenal menentang intervensi pimpinan AS di Irak satu dekade lalu, tetapi telah mendorong aksi internasional di Suriah, mantan protektorat Perancis. Pemerintah Perancis berpendapat bahwa kegagalan masyarakat internasional untuk bertindak lebih tegas di Suriah menyebabkan kerusuhan terbaru di Irak.
"Perang yang (Presiden Suriah Bashar Assad) sedang lakukan terhadap rakyatnya sendiri mempromosikan penciptaan zona antara Suriah dan Irak yang terbuka untuk teroris", kata Hollande dalam pernyataannya.
Dia mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan dukungan bagi pasukan oposisi Suriah memerangi kelompok jihad, dan mengatakan Perancis siap membantu.
Hollande juga menegaskan kekhawatiran tentang gelombang radikal Perancis yang telah bergabung ekstremis Islam yang berperang di Suriah. Pihak berwenang Perancis mencoba untuk membendung arus dan menghentikan mereka dari melakukan serangan ketika mereka pulang.
sumber: alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar