wartaperang - Dalam perkembangan terakhir sampai saat ini, 50 - 100 personel tentara AL Amerika Serikat telah tiba di kedubes mereka di Irak dalam rangka memperkuat pertahanan Kedubes tersebut. Dikabarkan beberapa staf telah mulai di evakuasi baik dengan pesawat pemerintah maupun komersial. AS juga menyiapkan pesawat darurat lainnya yang siap berangkat ketika dibutuhkan.
Kekuatan ISIS sendiri setelah berhasil mencapai Tal-Afar dalam serangan fajar, mereka telah menguasai wilayah Adhaim yang merupakan bagian dari provinsi Diyala. Dari baghdad para jihadis ISIS yang telah disusupkan kesana juga baru saja melakukan pemboman yang menimbulkan korban 15 orang tewas.
Dalam langka meredam eforia dari komunitas jihadis dan Islam garis keras, Twitter melakukan penutupan terhadap beberapa akun twitter yang terkait dengan ISIS. Salah satunya adalah akun @w_salahadden yang menayangkan foto-foto kemenangan ISIS. Beberapa komentar dari para tweepers jihadis sebelumnya berterima kasih dan mensyukuri kepada Tuhan atas keberadaan twitter yang menjadi perantara untuk menjadi fasilitas berbagi kabar kemenangan.
Terlepas dari hingar bingar berita tentang keberhasilan ISIS yang dibantu oleh kebangkitan kelompok-kelompok Sunni, salah satu faksi militer Sunni yaitu Al-Qaisi menyatakan bila mereka ikut membantu menaklukan Mosul bersama ISIS. Dan Al-Qaisi menilai bila ISIS adalah kelompok barbarian dan mereka berbeda dengan ISIS karena mengikuti konvensi Jenewa. Sayangnya klaim ini disampaikan oleh mantan Jenderal Irak Muzhir al Qaisi yang menjadi juru bicara militer. Belum diketahui kebenaran berita ini mengingat hal ini bisa saja hanya sebuah propaganda untuk melemahkan kelompok jihadis.
Pemerintah Irak sendiri mendapatkan kritik dari kawasan karena melibatkan AS untuk membantu mereka. Jubir pemerintahan Irak menyatakan bila mereka tidak meminta negara lain untuk mempertahankan negara tersebut, yang mereka perlukan hanyalah bantuan agar mereka mempunyai kemampuan untuk menghalau ISIS. Bantuan ini mungkin berupa alat maupun operasi militer terbatas.
Dari Iran sendiri yang awalnya menyatakan secara terbuka kerja sama dengan AS dalam insiden ini, beberapa jam kemudian meralatnya dengan menyatakan pernyataan resmi bila masalah internal Irak diselesaikan oleh Irak sendiri. Hal yang sepertinya kontradiksi dengan apa yang mereka lakukan dengan mengirimkan ribuan orang pejuangnya ke Irak.
Beberapa jam yang lalu pers barat meragukan Klaim dari ISIS sebelumnya yang mengatakan sekitar 1700 orang tentara syiah di eksekusi mati. Namun tidak begitu lama mereka mengedarkan foto-foto dari jasad para tentara syiah yang telah di ekseskusi oleh ISIS. Juru bicara militer Irak Letnan Jenderal Qassim al-Moussawi mengakui kebenaran dari kabar tersebut.
Dari Amerika Serikat, menurut salah seorang analis terkemuka dari AS - Alex Bilger - yang mempelajari tentang perang dan bagian dari lembaga think-thank Washington, ISIS sudah lama berfungsi bukan sebagai jaringan teroris, tapi merupakan sebuah kelompok militer profesional yang telah merencanakan hal ini untuk jangka waktu yang panjang dari sejak pendirian mereka tahun 2006. Hal ini dia sampaikan kepada harian New York Times.
Hal ini menurutnya juga pernah disampaikan oleh seorang pimpinan intelejen AS yang terkemuka yaitu Letnan Jenderal Michael T. Flynn di hadapan kongres pada bulan Februari yang menyatakan bila ISIS ada kemungkinan untuk merebut wilayah di Irak dan Suriah untuk memperkuat dirinya pada tahun 2014. Dan rupanya analisa mereka benar adanya.
Dari senat Amerika Serikat, kepala badan komite intelejen Mike Rogers menyatakan kekhawatirannya kemarin mengingat ribuan warga barat termasuk Amerika telah bergabung dengan ISIS. Keberadaan mereka dikhawatirkan akan membawa pengaruh buruk kepada keamanan dalam negeri AS. Dia mengingatkan bila warga militan kelahiran barat bisa menggunakan pasport mereka untuk melakukan terorisme.
Beberapa pejabat lain juga menyatakan kekhawatirannya atas apa yang terjadi di Irak, beberapa diantara mereka adalah senator Lindsey Graham yang meminta AS bekerja sama dengan Iran, mantan pimpinan pasukan AS di Irak mantan Jenderal Peter Chiarelli yang menyatakan bila semua warga AS harus peduli atas update yang terjadi dan yang paling akhir dari pejabat House Homeland Security Michael McCaul yang menyatakan AS harus waspada mengingat ISIS telah menjadi kelompok jihadis terkaya saat ini. Dia mengkhawatirkan bila AS akan terancam karenanya.
Sementara itu dari tempat pengungsian di daerah yang dikuasai Kurdi, diberitakan puluhan ribu pengungsi kembali ke Mosul meskipun dibayangi oleh kekerasan yang mungkin akan terjadi akibat pertempuran antara ISIS dan pemerintah Irak. Kurdi sendiri telihat dengan leluasa memanfaatkan situasi yang sedang kisruh dengan mengamankan beberapa wilayah penting. Dan dikabarkan Kurdi sedang meletakkan dasar-dasar untuk membentuk negara sendiri.
Disisi lain salah satu otak dari invasi barat terhadap Irak yaitu Tony Blair mendapatkan kritik dari dalam negeri jika apa yang terjadi di Irak tidak akan terjadi bila dia bersama Bush tidak melakukan invasi dan menggulingkan pemerintahan tangan besi nasionalis Saddam Husein tahun 2003. Namun dia menjawab kritik tersebut dengan menyatakan bila meskipun invasi tidak dilakukan, besar kemungkinan Irak akan sama seperti apa yang terjadi di negara-negara arab lainnya yang mengalami Arab Spring. Contohnya seperti Tunisia, Libya atau Assad di Suriah yang berusaha di turunkan oleh mayoritas Sunni. Dan menurutnya percuma untuk membahas ini untuk kembali beradu argument atas isu yang telah berlalu dekade lalu.
Blair dalam wawancaranya dengan harian lain juga menyatakan bila Ingrris "HARUS" terlibat atas krisis yang terjadi di timur tengah, meskipun dia menyarankan bentuk keterlibatannya bukan berupa invasi militer seperti yang telah dilakukan pada tahun 2003.
Masik terkait dengan ISIS, dari Jerman dikabarkan seorang pejuang ISIS yang berasal dari Prancis telah ditangkap di Berlin setelah melakukan penerbangan dari Istanbul. Dicurigai warga yang terlihat dalam keadaan terluka karena tembakan ini akan merekrut pejuang-pejuang baru untuk bergabung dengan ISIS atau melakukan aksi teror di Jerman. Menurut laporan dari badan intelejen disana, warga yang ditangkap ini telah memposting fotonya dalam keadaan tertembak di situs-situs Islam radikal.
sumber: dari berbagai sumber
Kekuatan ISIS sendiri setelah berhasil mencapai Tal-Afar dalam serangan fajar, mereka telah menguasai wilayah Adhaim yang merupakan bagian dari provinsi Diyala. Dari baghdad para jihadis ISIS yang telah disusupkan kesana juga baru saja melakukan pemboman yang menimbulkan korban 15 orang tewas.
Dalam langka meredam eforia dari komunitas jihadis dan Islam garis keras, Twitter melakukan penutupan terhadap beberapa akun twitter yang terkait dengan ISIS. Salah satunya adalah akun @w_salahadden yang menayangkan foto-foto kemenangan ISIS. Beberapa komentar dari para tweepers jihadis sebelumnya berterima kasih dan mensyukuri kepada Tuhan atas keberadaan twitter yang menjadi perantara untuk menjadi fasilitas berbagi kabar kemenangan.
Terlepas dari hingar bingar berita tentang keberhasilan ISIS yang dibantu oleh kebangkitan kelompok-kelompok Sunni, salah satu faksi militer Sunni yaitu Al-Qaisi menyatakan bila mereka ikut membantu menaklukan Mosul bersama ISIS. Dan Al-Qaisi menilai bila ISIS adalah kelompok barbarian dan mereka berbeda dengan ISIS karena mengikuti konvensi Jenewa. Sayangnya klaim ini disampaikan oleh mantan Jenderal Irak Muzhir al Qaisi yang menjadi juru bicara militer. Belum diketahui kebenaran berita ini mengingat hal ini bisa saja hanya sebuah propaganda untuk melemahkan kelompok jihadis.
Pemerintah Irak sendiri mendapatkan kritik dari kawasan karena melibatkan AS untuk membantu mereka. Jubir pemerintahan Irak menyatakan bila mereka tidak meminta negara lain untuk mempertahankan negara tersebut, yang mereka perlukan hanyalah bantuan agar mereka mempunyai kemampuan untuk menghalau ISIS. Bantuan ini mungkin berupa alat maupun operasi militer terbatas.
Dari Iran sendiri yang awalnya menyatakan secara terbuka kerja sama dengan AS dalam insiden ini, beberapa jam kemudian meralatnya dengan menyatakan pernyataan resmi bila masalah internal Irak diselesaikan oleh Irak sendiri. Hal yang sepertinya kontradiksi dengan apa yang mereka lakukan dengan mengirimkan ribuan orang pejuangnya ke Irak.
Tentara Shiah sebelum di eksekusi |
Tentara Shiah sebelum di eksekusi |
Dari Amerika Serikat, menurut salah seorang analis terkemuka dari AS - Alex Bilger - yang mempelajari tentang perang dan bagian dari lembaga think-thank Washington, ISIS sudah lama berfungsi bukan sebagai jaringan teroris, tapi merupakan sebuah kelompok militer profesional yang telah merencanakan hal ini untuk jangka waktu yang panjang dari sejak pendirian mereka tahun 2006. Hal ini dia sampaikan kepada harian New York Times.
Hal ini menurutnya juga pernah disampaikan oleh seorang pimpinan intelejen AS yang terkemuka yaitu Letnan Jenderal Michael T. Flynn di hadapan kongres pada bulan Februari yang menyatakan bila ISIS ada kemungkinan untuk merebut wilayah di Irak dan Suriah untuk memperkuat dirinya pada tahun 2014. Dan rupanya analisa mereka benar adanya.
Dari senat Amerika Serikat, kepala badan komite intelejen Mike Rogers menyatakan kekhawatirannya kemarin mengingat ribuan warga barat termasuk Amerika telah bergabung dengan ISIS. Keberadaan mereka dikhawatirkan akan membawa pengaruh buruk kepada keamanan dalam negeri AS. Dia mengingatkan bila warga militan kelahiran barat bisa menggunakan pasport mereka untuk melakukan terorisme.
Beberapa pejabat lain juga menyatakan kekhawatirannya atas apa yang terjadi di Irak, beberapa diantara mereka adalah senator Lindsey Graham yang meminta AS bekerja sama dengan Iran, mantan pimpinan pasukan AS di Irak mantan Jenderal Peter Chiarelli yang menyatakan bila semua warga AS harus peduli atas update yang terjadi dan yang paling akhir dari pejabat House Homeland Security Michael McCaul yang menyatakan AS harus waspada mengingat ISIS telah menjadi kelompok jihadis terkaya saat ini. Dia mengkhawatirkan bila AS akan terancam karenanya.
Sementara itu dari tempat pengungsian di daerah yang dikuasai Kurdi, diberitakan puluhan ribu pengungsi kembali ke Mosul meskipun dibayangi oleh kekerasan yang mungkin akan terjadi akibat pertempuran antara ISIS dan pemerintah Irak. Kurdi sendiri telihat dengan leluasa memanfaatkan situasi yang sedang kisruh dengan mengamankan beberapa wilayah penting. Dan dikabarkan Kurdi sedang meletakkan dasar-dasar untuk membentuk negara sendiri.
Disisi lain salah satu otak dari invasi barat terhadap Irak yaitu Tony Blair mendapatkan kritik dari dalam negeri jika apa yang terjadi di Irak tidak akan terjadi bila dia bersama Bush tidak melakukan invasi dan menggulingkan pemerintahan tangan besi nasionalis Saddam Husein tahun 2003. Namun dia menjawab kritik tersebut dengan menyatakan bila meskipun invasi tidak dilakukan, besar kemungkinan Irak akan sama seperti apa yang terjadi di negara-negara arab lainnya yang mengalami Arab Spring. Contohnya seperti Tunisia, Libya atau Assad di Suriah yang berusaha di turunkan oleh mayoritas Sunni. Dan menurutnya percuma untuk membahas ini untuk kembali beradu argument atas isu yang telah berlalu dekade lalu.
Blair dalam wawancaranya dengan harian lain juga menyatakan bila Ingrris "HARUS" terlibat atas krisis yang terjadi di timur tengah, meskipun dia menyarankan bentuk keterlibatannya bukan berupa invasi militer seperti yang telah dilakukan pada tahun 2003.
Masik terkait dengan ISIS, dari Jerman dikabarkan seorang pejuang ISIS yang berasal dari Prancis telah ditangkap di Berlin setelah melakukan penerbangan dari Istanbul. Dicurigai warga yang terlihat dalam keadaan terluka karena tembakan ini akan merekrut pejuang-pejuang baru untuk bergabung dengan ISIS atau melakukan aksi teror di Jerman. Menurut laporan dari badan intelejen disana, warga yang ditangkap ini telah memposting fotonya dalam keadaan tertembak di situs-situs Islam radikal.
sumber: dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar