Obama, yang bepergian di Eropa pekan ini, berencana untuk berbicara dengan Sisi dalam beberapa hari mendatang, menurut Agence France - Presse.
Gedung Putih mendesak Sisi untuk mengadopsi reformasi demokratis, termasuk mengatur dengan akuntabilitas dan transparansi dan melindungi hak-hak universal dari semua orang Mesir, menurut The Associated Press.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan pemerintah bahwa pemerintah sangat senang para pengamat internasional yang diizinkan di dalam Mesir melakukan liputan pemungutan suara yang berlangsung dengan cara yang tenang dan damai.
Namun, Gedung Putih menyatakan keprihatinan tentang "lingkungan politik yang ketat" di mana pemilu berlangsung.
Perayaan
Mesir merayakan kemenangan pemimpin baru mereka pada hari Selasa, yang sebetulnya telah berkuasa sejak memimpin penggulingan mantan Presiden Mohammad Mursi Islam Juli lalu.Dari alun-alun bersejarah Tahrir ke Ittihadeya Palace, pendukung Sisi menari-nari dan bernyanyi lagu-lagu populer pemilu nasional dan sambil melambai-lambaikan bendera, setelah pengumuman hasil resmi disampaikan.
Pendukung juga berkumpul di alun-alun yang berbeda di seluruh negeri untuk merayakan kemenangan presiden.
Sisi memenangkan 96,9 persen suara dalam pemilihan presiden, Komisi Pemilihan Presiden mengumumkan pada hari Selasa.
Pernyataan Obama mungkin sebuah era baru bagi hubungan antara Mesir dan Amerika Serikat setelah hubungan diantara keduanya jatuh ke titik terendah sejak penggulingan Mursi.
Presiden AS telah mengutuk tindakan keras berdarah terhadap Ikhwanul Muslimin dan pendukung mereka dan telah menarik sebagian besar dari bantuan militer tahunan sebesar $ 1,5 miliar yang sudah biasa disediakan untuk Mesir. Tapi sejak pemilu ini kemungkinan bantuan militer akan mengalir kembali ke Mesir.
Setelah pengumuman hasil pemilu, Sisi menyampaikan pernyataan yang disiarkan televisi berterima kasih kepada orang-orang Mesir, hakim, media untuk peran mereka selama proses pemilu.
sumber: alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar