wartaperang - Militan Palestina di Jalur Gaza menembakkan sedikitnya 130 roket ke Israel selatan, kata militer Israel. Tidak ada korban segera dilaporkan.
Iron Dome mencegat setidaknya tiga roket, sementara yang lain jatuh di daerah terbuka, kata militer sebelumnya.
Rentetan kejadi Rabu bermula dari sirene serangan udara di perbatasan Israel selatan.
Di Gaza, kelompok militan Jihad Islam mengaku bertanggung jawab. Ia mengatakan mereka menembakkan lebih dari 130 roket untuk membalas kematian tiga anggota yang tewas dalam serangan udara Israel.
Polisi menaikkan tingkat siaga di selatan, mengatakan roket menghantam sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza.
Salah satu roket mendarat di dekat perpustakaan umum di kota Sderot dan satu lagi di dekat sebuah pompa bensin.
Dengan hujan lebat menghambat kemampuan angkatan udara Israel untuk melakukan serangan udara, militer mengatakan telah menghantam "dua lokasi teror" di utara dan selatan Gaza dengan tembakan artileri, tetapi tidak ada laporan warga Palestina yang cedera, menurut AFP.
"Kami telah menyerang dua situs dengan artileri, dengan tank-tank kami berada di perbatasan dengan Gaza" Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer mengatakan kepada para wartawan
Serangan dimulai tak lama setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Inggris David Cameron pidato di parlemen dan mendorong peringatan keras dari pemimpin Israel yang berjanji untuk bertindak "dengan kekuatan besar" terhadap mereka yang berusaha untuk menyakiti Israel, demikian menurutnya dalam pertemuan tersebut.
"Kami akan terus menyerang mereka yang ingin menyakiti kita, kita akan bertindak melawan mereka sangat kuat/keras" katanya seperti dikutip dalam pernyataan terpisah yang disampaikan oleh juru bicaranya Ofir Gendelman.
"Ini adalah serangan terbesar ke Israel sejak Operasi Pilar Pertahanan tahun 2012" kata militer di Twitter, mengacu pada 2.012 konfrontasi yang merenggut nyawa 177 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan enam warga Israel.
Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengatakan Israel tidak punya pilihan selain menduduki kembali Gaza, wilayah dimana Israel menarik semua pasukan dan pemukim di musim panas 2005.
"Setelah serangan seperti ini - berondongan lebih dari 50 roket - tidak ada alternatif selain pendudukan kembali secara penuh seluruh Jalur Gaza" katanya kepada swasta televisi Channel 2.
Di Gaza, sayap bersenjata Jihad Islam Brigade Al-Quds mengeluarkan pernyataan yang menyatakan telah menembakkan 70 roket ke Israel.
Dikatakan pemboman akan berlanjut sebagai respon atas "agresi" Israel dalam serangan udara Selasa.
Hamas memperingatkan Israel terhadap meningkatnya konfrontasi.
"Kami bertanggung jawab atas daerah kami, kami memperingatkan konsekuensi dari eskalasi apapun dan kami menegaskan bahwa perlawanan adalah hak rakyat Palestina untuk membela diri" kata Ihab al-Ghassin, juru bicara gerakan Islam Hamas, yang memerintah Gaza.
sumber: alarabiya
Iron Dome mencegat setidaknya tiga roket, sementara yang lain jatuh di daerah terbuka, kata militer sebelumnya.
Rentetan kejadi Rabu bermula dari sirene serangan udara di perbatasan Israel selatan.
Di Gaza, kelompok militan Jihad Islam mengaku bertanggung jawab. Ia mengatakan mereka menembakkan lebih dari 130 roket untuk membalas kematian tiga anggota yang tewas dalam serangan udara Israel.
Polisi menaikkan tingkat siaga di selatan, mengatakan roket menghantam sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza.
Salah satu roket mendarat di dekat perpustakaan umum di kota Sderot dan satu lagi di dekat sebuah pompa bensin.
Dengan hujan lebat menghambat kemampuan angkatan udara Israel untuk melakukan serangan udara, militer mengatakan telah menghantam "dua lokasi teror" di utara dan selatan Gaza dengan tembakan artileri, tetapi tidak ada laporan warga Palestina yang cedera, menurut AFP.
"Kami telah menyerang dua situs dengan artileri, dengan tank-tank kami berada di perbatasan dengan Gaza" Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara militer mengatakan kepada para wartawan
Serangan dimulai tak lama setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Inggris David Cameron pidato di parlemen dan mendorong peringatan keras dari pemimpin Israel yang berjanji untuk bertindak "dengan kekuatan besar" terhadap mereka yang berusaha untuk menyakiti Israel, demikian menurutnya dalam pertemuan tersebut.
"Kami akan terus menyerang mereka yang ingin menyakiti kita, kita akan bertindak melawan mereka sangat kuat/keras" katanya seperti dikutip dalam pernyataan terpisah yang disampaikan oleh juru bicaranya Ofir Gendelman.
"Ini adalah serangan terbesar ke Israel sejak Operasi Pilar Pertahanan tahun 2012" kata militer di Twitter, mengacu pada 2.012 konfrontasi yang merenggut nyawa 177 warga Palestina, kebanyakan warga sipil, dan enam warga Israel.
Menteri Luar Negeri Avigdor Lieberman mengatakan Israel tidak punya pilihan selain menduduki kembali Gaza, wilayah dimana Israel menarik semua pasukan dan pemukim di musim panas 2005.
"Setelah serangan seperti ini - berondongan lebih dari 50 roket - tidak ada alternatif selain pendudukan kembali secara penuh seluruh Jalur Gaza" katanya kepada swasta televisi Channel 2.
Di Gaza, sayap bersenjata Jihad Islam Brigade Al-Quds mengeluarkan pernyataan yang menyatakan telah menembakkan 70 roket ke Israel.
Dikatakan pemboman akan berlanjut sebagai respon atas "agresi" Israel dalam serangan udara Selasa.
Hamas memperingatkan Israel terhadap meningkatnya konfrontasi.
"Kami bertanggung jawab atas daerah kami, kami memperingatkan konsekuensi dari eskalasi apapun dan kami menegaskan bahwa perlawanan adalah hak rakyat Palestina untuk membela diri" kata Ihab al-Ghassin, juru bicara gerakan Islam Hamas, yang memerintah Gaza.
sumber: alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar