Jalan menuju Arsal diblokir oleh penduduk kota Muslim Syiah al-Labwa yang mendirikan hambatan pasir akhir pekan ini, sumber keamanan mengatakan, pemblokiran itu membuat kota tersebut terputus dari bagian lain Lebanon.
Di Beirut pinggiran Qasqas, lima pengunjuk rasa terluka ketika tentara menembakkan gas air mata ke kerumunan, kata sumber keamanan. Di provinsi mayoritas Sunni di utara Akkar, orang-orang bersenjata menembaki kendaraan militer melukai tiga tentara, kata sumber itu.
Blokade terjadi setelah selama beberapa hari terjadi serangan roket pada Labwa dimana penduduk menyalahkan pemberontak Sunni yang melarikan diri dari pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Arsal - tempat puluhan ribu pengungsi hidup.
Daerah perbatasan telah terus tersedot ke dalam konflik tiga tahun Suriah dimana tentara Suriah dan jet menargetkan basis pemberontak di perbatasan dan diduga pemberontak Suriah menembakkan roket ke kota-kota Syiah untuk menghukum kelompok militan Libanon Hizbullah Syiah karena mendukung Assad.
Pada hari Selasa, tentara melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan para demonstran Sunni yang memblokir sebuah jalan utama dari ibukota Beirut ke kota pesisir selatan Sidon, di mana warga juga dilaporkan melakukan protes.
Beberapa demonstran di Beirut mengenakan topeng hitam dan sumber keamanan mengatakan demonstran juga dilarang berjalan di daerah Sunni di Lembah Bekaa, di mana Arsal berada.
Ketegangan telah sangat tinggi di sekitar Arsal setelah pasukan Suriah dan Hizbullah bersenjata merebut kembali kota perbatasan Yabroud dari pemberontak Muslim Sunni pada hari Minggu.
Kekalahan pemberontak di Yabroud mengirim aliran pengungsi dan para pejuang melintasi perbatasan ke Arsal, dan diikuti beberapa jam kemudian oleh bom mobil bunuh diri terhadap kubu lokal Hizbullah.
Hilangnya pemberontak Yabroud bisa memperburuk ketegangan sektarian di Lebanon.
sumber: za
0 komentar:
Posting Komentar