wartaperang - Komandan militer NATO mengatakan pada hari Minggu bahwa pasukan Rusia berkumpul di perbatasan timur Ukraina, menambahkan bahwa Moskow mungkin mengincar langkah lebih jauh menuju wilayah berbahasa Rusia setelah mencaplok Krimea.
Panglima Tertinggi NATO Sekutu Eropa, Angkatan Udara AS Jenderal Philip Breedlove, menyuarakan keprihatinan tentang Moskow menggunakan taktik latihan militer untuk mempersiapkan pasukannya untuk kemungkinan serangan cepat ke negara tetangga, menurut Reuters.
Breedlove mengacu pada wilayah Transnistria Moldova, yang terletak di perbatasan barat Ukraina, dan hanya beberapa ratus kilometer dari Krimea.
Komandan itu mengatakan taktik Rusia harus membuat aliansi militer 28 negara Barat untuk memikirkan kembali posisi dan kesiapan pasukan di Eropa Timur agar siap untuk melawan gerakan Moskow.
"Anda tidak bisa mempertahankan diri terhadap (serangan tersebut) jika Anda tidak ada disana untuk mempertahankan diri. Jadi saya pikir kita harus berpikir tentang sekutu-sekutu kami, posisi pasukan kami dalam aliansi dan kesiapan tentara... sehingga kita bisa berada di sana untuk mempertahankan diri jika diperlukan, terutama di Baltik dan tempat-tempat lain".
Dia menyuarakan keprihatinan bahwa Rusia bisa memiliki Transnistria dengan mudah setelah Krimea, mengatakan bahwa dalam pandangan Rusia, wilayah separatis Moldova adalah "tempat berikutnya di mana warga berbahasa Rusia mungkin perlu dimasukkan".
"Kementerian pertahanan Rusia mengamati semua perjanjian internasional untuk membatasi jumlah pasukan di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina", kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov mengatakan kepada wartawan, dikutip oleh kantor berita Interfax.
"Angkatan bersenjata Rusia tidak melakukan kegiatan militer tanpa pemberitahuan yang dapat mengancam keamanan negara-negara tetangga", tambah Antonov.
Hari Minggu Keamanan Nasional Ukraina dan kepala Dewan Pertahanan Andriy Parubiy memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap untuk menyerang Ukraina dengan "pasukan berkumpul di perbatasan".
Antonov kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah membahas kegiatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dengan kolega dari AS dan Ukraina yaitu Chuck Hagel dan Igor Tenyukh.
"Sergei Shoigu benar-benar jelas dan tegas memberitahu semua orang bila dia berbicara tentang posisi sebenarnya di perbatasan Rusia-Ukraina dan tidak adanya niat untuk mengumpulkan pasukan di sana, " tambahnya.
sumber: alarabiya
Panglima Tertinggi NATO Sekutu Eropa, Angkatan Udara AS Jenderal Philip Breedlove, menyuarakan keprihatinan tentang Moskow menggunakan taktik latihan militer untuk mempersiapkan pasukannya untuk kemungkinan serangan cepat ke negara tetangga, menurut Reuters.
Breedlove mengacu pada wilayah Transnistria Moldova, yang terletak di perbatasan barat Ukraina, dan hanya beberapa ratus kilometer dari Krimea.
Komandan itu mengatakan taktik Rusia harus membuat aliansi militer 28 negara Barat untuk memikirkan kembali posisi dan kesiapan pasukan di Eropa Timur agar siap untuk melawan gerakan Moskow.
Kekuatan Luar Biasa
"Latihan sekejap menempatkan kekuatan yang luar biasa di perbatasan. Kekuatan yang berada di perbatasan Ukraina sekarang ke timur sangat, sangat cukup besar dan sangat, sangat siap" katanya, dalam pernyataan yang dibawa oleh Reuters.
"Anda tidak bisa mempertahankan diri terhadap (serangan tersebut) jika Anda tidak ada disana untuk mempertahankan diri. Jadi saya pikir kita harus berpikir tentang sekutu-sekutu kami, posisi pasukan kami dalam aliansi dan kesiapan tentara... sehingga kita bisa berada di sana untuk mempertahankan diri jika diperlukan, terutama di Baltik dan tempat-tempat lain".
Dia menyuarakan keprihatinan bahwa Rusia bisa memiliki Transnistria dengan mudah setelah Krimea, mengatakan bahwa dalam pandangan Rusia, wilayah separatis Moldova adalah "tempat berikutnya di mana warga berbahasa Rusia mungkin perlu dimasukkan".
Penolakan Rusia
Rusia membantah klaim yang mengatakan pasukannya hadir di sepanjang perbatasan Ukraina mengancam keamanan negara-negara tetangga."Kementerian pertahanan Rusia mengamati semua perjanjian internasional untuk membatasi jumlah pasukan di wilayah yang berbatasan dengan Ukraina", kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Antonov mengatakan kepada wartawan, dikutip oleh kantor berita Interfax.
"Angkatan bersenjata Rusia tidak melakukan kegiatan militer tanpa pemberitahuan yang dapat mengancam keamanan negara-negara tetangga", tambah Antonov.
Hari Minggu Keamanan Nasional Ukraina dan kepala Dewan Pertahanan Andriy Parubiy memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap untuk menyerang Ukraina dengan "pasukan berkumpul di perbatasan".
Antonov kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah membahas kegiatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dengan kolega dari AS dan Ukraina yaitu Chuck Hagel dan Igor Tenyukh.
"Sergei Shoigu benar-benar jelas dan tegas memberitahu semua orang bila dia berbicara tentang posisi sebenarnya di perbatasan Rusia-Ukraina dan tidak adanya niat untuk mengumpulkan pasukan di sana, " tambahnya.
sumber: alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar