Raja Saudi Abdullah telah menerima sebuah panggilan telpon dari Presiden Russia Vladimir Putin untuk membicarakan isu regional dan internasional terkini, demikian Saudi Press Agency(SPA) melaporkan pada hari Minggu.
"Dalam pembicaraan lewat telpon tersebut, mereka mereview hugungan bilateral antara kedua negara sehubungan dengan perkembangan terakhir di kawasan regional dan internasional", demikian SPA melaporkan.
Sementara itu AFP juga mencuplik pernyataan dari Kremlin yang menyatakan bila kedua pemimpin telah menunjukkan saling ketertarikan untuk meneruskan kerjasama mereka dan menjaga komunikasi pada level-level tertentu yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dunia.
Pada bulan Oktober Saudi Arabia telah menolak untuk duduk dalam dewan keamanan PBB. Riyadh memutuskan hal tersebut setelah Dewan Keamanan PBB dianggap tidak berhasil untuk menyelesaikan permasalahan Israel-Palestina, ketidak mampuan untuk mengatasi 32 bulan konflik Suriah dan membentuk kawasan bebas nuklir di wilayah Timur Tengah.
Kefrustasian Saudi Arabia terutama di tujukan kepada Rusia dan Cina dimana kebijakan mereka mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
Riyadh mendukung pemberontak yang akan menumbangkan rezim Assad dan mencurigai bila Tehran sedang mengembangkan bom Atom.
sumber: alarabiya
"Dalam pembicaraan lewat telpon tersebut, mereka mereview hugungan bilateral antara kedua negara sehubungan dengan perkembangan terakhir di kawasan regional dan internasional", demikian SPA melaporkan.
Sementara itu AFP juga mencuplik pernyataan dari Kremlin yang menyatakan bila kedua pemimpin telah menunjukkan saling ketertarikan untuk meneruskan kerjasama mereka dan menjaga komunikasi pada level-level tertentu yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dunia.
Pada bulan Oktober Saudi Arabia telah menolak untuk duduk dalam dewan keamanan PBB. Riyadh memutuskan hal tersebut setelah Dewan Keamanan PBB dianggap tidak berhasil untuk menyelesaikan permasalahan Israel-Palestina, ketidak mampuan untuk mengatasi 32 bulan konflik Suriah dan membentuk kawasan bebas nuklir di wilayah Timur Tengah.
Kefrustasian Saudi Arabia terutama di tujukan kepada Rusia dan Cina dimana kebijakan mereka mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
Riyadh mendukung pemberontak yang akan menumbangkan rezim Assad dan mencurigai bila Tehran sedang mengembangkan bom Atom.
sumber: alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar