Diperkirakan sekitar 600 orang warga Saudi telah bergabung dengan kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di Suriah berperang melawan rezim presiden Bashar al-Assad, demikian menurut seorang ahli dalam pergerakan Islam kepada al-Arabiya dalam sebuah program mingguan hari Jumat.
Faris bin Hizam mengatakan banyak warga Saudi yang bertempur ada dalam kelompok Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) dan Al-Nusra Front.
Namun kelompok pejuang dari Saudi sangat kecil dibandingkan dengan pejuang-pejuang dari negara-negara asing lainnya yang berjuang di Suriah, demikian katanya.
Tidak seperti Afganistan dan Irak dimana al-Qaeda mempunyai pengaruh kuat disana, saat ini ada peningkatan kewaspadaan diantara warga Saudi tentang bahayanya bila berada di al-Qaeda dan kepercayaan yang meluas bila revolusi Suriah tidak memerlukan pejuang, namun memerlukan dukungan biaya.
Faris juga menambahkan bila pengamanan dari Saudi Arabia yang ketat telah berhasil mengekang Al-Qaeda, tidak seperti Libya dan Tunisia yang gagal untuk melakukannya setelah revolusi.
al-Nusra Front telah melakukan beberapa kali serangan mematikan terhadap rezim Suriah, termasuk diantaranya bom bunuh diri. Pengamat dari Saudi ini mengatakan bila tidak ada warga Saudi diantara 10 pemimpin utama di kelompok al-Qaeda Suriah. Mereka bergabung ke kelompok ini hanya untuk mengambil bagian di bom bunuh diri dan operasi sipil, demikian katanya.
Faris menyatakan bila al-Qaeda cenderung untuk memperbanyak jumlah anggota Saudi untuk kelompoknya di Suriah, Pakistan, Yaman dan Irak sebagai cara untuk mengundang lebih banyak sukarelawan dan bantuan finansial dari donaturnya.
sumber: alarabiya
Faris bin Hizam mengatakan banyak warga Saudi yang bertempur ada dalam kelompok Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) dan Al-Nusra Front.
Namun kelompok pejuang dari Saudi sangat kecil dibandingkan dengan pejuang-pejuang dari negara-negara asing lainnya yang berjuang di Suriah, demikian katanya.
Tidak seperti Afganistan dan Irak dimana al-Qaeda mempunyai pengaruh kuat disana, saat ini ada peningkatan kewaspadaan diantara warga Saudi tentang bahayanya bila berada di al-Qaeda dan kepercayaan yang meluas bila revolusi Suriah tidak memerlukan pejuang, namun memerlukan dukungan biaya.
Faris juga menambahkan bila pengamanan dari Saudi Arabia yang ketat telah berhasil mengekang Al-Qaeda, tidak seperti Libya dan Tunisia yang gagal untuk melakukannya setelah revolusi.
al-Nusra Front telah melakukan beberapa kali serangan mematikan terhadap rezim Suriah, termasuk diantaranya bom bunuh diri. Pengamat dari Saudi ini mengatakan bila tidak ada warga Saudi diantara 10 pemimpin utama di kelompok al-Qaeda Suriah. Mereka bergabung ke kelompok ini hanya untuk mengambil bagian di bom bunuh diri dan operasi sipil, demikian katanya.
Faris menyatakan bila al-Qaeda cenderung untuk memperbanyak jumlah anggota Saudi untuk kelompoknya di Suriah, Pakistan, Yaman dan Irak sebagai cara untuk mengundang lebih banyak sukarelawan dan bantuan finansial dari donaturnya.
sumber: alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar