Pasukan Suriah berhasil merebut desa strategis Qara di pegunungan Qalamouon Selasa kemarin setelah pertempuran yang amat sengit selama beberapa hari. Desa ini menjadi kunci untuk rute suply antara Damaskus dan Homs.
Laporan berhasil direbutnya wilayah ini datang setelah serangan udara yang dilakukan terhadap wilayah yang dekat perbatasan Lebanon yang juga merupakan rute penyelundupan untuk pemberontak yang melawan presiden Assad.
"Setelah 3 hari pertarungan, tentara Suriah telah mengambil alih penuh kontrol Qara", demikian menurut sebuah sumber militer Suriah.
Pertempuran di Qara telah menyebabkan setidaknya 1700 orang warga sipil melarikan diri ke Lebanon, menambah jumlah pengungsi yang saat ini sudah mencapai 800.000 orang.
Dikatakan dalam pertempuran itu hanya beberapa kelompok yang tetap bertahan, dua diantaranya Jabhat al-Nusra dan ISIS. Korban paling tinggi dikabarkan berasal dari ISIS yang berusaha keras untuk mempertahankan mati-matian Qara. 20 orang dikabarkan tewas dari pasukan ISIS.
Jaisyul Islam mendapatkan track record kurang baik setelah terjadinya kejadian ini setelah sebelumnya juga melarikan diri dari pertempuran di Safiroh yang juga berhasil direbut pemerintah Suriah. Jaisyul Islam adalah kelompok pemberontak yang mendapatkan bantuan langsung dari Saudi. Dikabarkan kelompok inilah yang paling lengkap dan modern senjatanya. Bahkan dalam salah satu videonya, Jaisyul Islam memiliki pesawat tempur pula disamping tank-tank yang modern.
Menurut beberapa sumber, tersebar rumor bila sebetulnya kelompok dukungan Saudi ini berusaha untuk mencegah terjadinya Khilafah seperti tujuan dari kelompok garis keras Islam lainnya. Kelompok ini pun di olok-olok oleh masyarakat Suriah sebagai "Jaisyul Saud Fee Suriyya" dikarenakan ketidak seriusan mereka dalam berperang di Suriah.
sumber: SA, al arabiya, dan beberapa sumber
Laporan berhasil direbutnya wilayah ini datang setelah serangan udara yang dilakukan terhadap wilayah yang dekat perbatasan Lebanon yang juga merupakan rute penyelundupan untuk pemberontak yang melawan presiden Assad.
"Setelah 3 hari pertarungan, tentara Suriah telah mengambil alih penuh kontrol Qara", demikian menurut sebuah sumber militer Suriah.
Pertempuran di Qara telah menyebabkan setidaknya 1700 orang warga sipil melarikan diri ke Lebanon, menambah jumlah pengungsi yang saat ini sudah mencapai 800.000 orang.
Kaburnya Jaisyul Islam Dari Medan Pertempuran
Menurut beberapa media dari komunitas jihadist dan Suriah, salah satu penyebab lain kekalahan dari pemberontak adalah mundurnya pasukan dari Jaisyul Islam dari medan perang tanpa koordinasi dahulu dengan kelompok pemberontak lainnya.Dikatakan dalam pertempuran itu hanya beberapa kelompok yang tetap bertahan, dua diantaranya Jabhat al-Nusra dan ISIS. Korban paling tinggi dikabarkan berasal dari ISIS yang berusaha keras untuk mempertahankan mati-matian Qara. 20 orang dikabarkan tewas dari pasukan ISIS.
Jaisyul Islam mendapatkan track record kurang baik setelah terjadinya kejadian ini setelah sebelumnya juga melarikan diri dari pertempuran di Safiroh yang juga berhasil direbut pemerintah Suriah. Jaisyul Islam adalah kelompok pemberontak yang mendapatkan bantuan langsung dari Saudi. Dikabarkan kelompok inilah yang paling lengkap dan modern senjatanya. Bahkan dalam salah satu videonya, Jaisyul Islam memiliki pesawat tempur pula disamping tank-tank yang modern.
Menurut beberapa sumber, tersebar rumor bila sebetulnya kelompok dukungan Saudi ini berusaha untuk mencegah terjadinya Khilafah seperti tujuan dari kelompok garis keras Islam lainnya. Kelompok ini pun di olok-olok oleh masyarakat Suriah sebagai "Jaisyul Saud Fee Suriyya" dikarenakan ketidak seriusan mereka dalam berperang di Suriah.
sumber: SA, al arabiya, dan beberapa sumber
0 komentar:
Posting Komentar