Chuck Hagel berbicara di Pentagon 17 Mei 2013 |
Pengiriman rudal Rusia untuk Suriah bisa "membesarkan hati" Presiden Bashar al-Assad dan memperpanjang perang saudara di negara itu, kata seorang pejabat militer AS pada hari Jumat.
"Ini setidaknya keputusan yang disayangkan karena hal ini akan membuat rezim semakin berani dan memperpanjang penderitaan, sehingga keputusan Russia ini tidak tepat waktu dan sangat disayangkan," Jenderal Martin Dempsey, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan kepada wartawan di Pentagon.
Dempsey mengatakan komentarnya itu mengacu khusus untuk rudal anti-kapal. Reuters melaporkan sebelumnya pada hari Jumat bahwa rudal-rudal tersebut telah dikirim oleh Rusia ke Suriah.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Jen Psaki menyatakan keprihatinan AS mengenai pengiriman senjata Rusia ke negara Arab.
"Kami tetap prihatin tentang bantuan yang disediakan untuk membantu rezim Suriah oleh Rusia atau orang lain, termasuk segala bentuk rudal," kata Psaki seperti dikutip AFP.
"Itu menjadi perhatian kami dan kami menyatakan secara terbuka,. Sekretaris dan lain-lain telah menyatakan secara pribadi juga."
Menurut sebuah laporan yang dirilis pada hari Jumat oleh The New York Times, Rusia mengirim rudal upgrade Yakhonts anti-kapal terbang ke Suriah yang akan membuat blokade laut dari Suriah lebih sulit.
"Rusia sebelumnya telah memberikan versi rudal ke Suriah," tulis The Times.
"Tapi yang disampaikan baru-baru ini yang dilengkapi dengan radar canggih yang membuat mereka lebih efektif," tambah The Times, mengutip para pejabat Amerika.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry memperingatkan pekan lalu bahwa penjualan seperti ini berpotensi mengganggu stabilitas di wilayah tersebut.
sumber: afp, alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar