Ribuan orang berkumpul di selatan kota utama Yaman, Aden pada Selasa menyerukan kemerdekaan setelah selama 23 tahun selatan bersatu dengan utara.
Melambaikan bendera lama Rakyat Demokratik Republik Yaman dan potret pemimpin Yaman selatan yang berada di pengasingan Ali Salem al-Baid, para demonstran berkumpul di alun-alun di Maksar distrik Khor Aden, kata seorang koresponden AFP.
"Kami telah bersumpah bahwa Sanaa tidak akan lagi memerintah kita. Pergilah!" teriak mereka.
"Kemerdekaan adalah tujuan kami", demikian menurut spanduk mereka.
Setelah utara dan selatan bersatu pada tahun 1990, para pemimpin selatan melakukan pemberontakan untuk memisahkan diri pada tahun 1994 yang memicu perang saudara yang memuncak dalam pendudukan oleh tentara utara. Yaman utara dikuasai oleh pendukung Imam Zaydi yang merupakan bagian lain dari Syiah, sedangkan bagian selatan dihuni oleh mayoritas sunni.
Para pengunjuk rasa, Selasa menanggapi panggilan Baid untuk memperingati tanggal memisahkan dirinya Yaman Selatan yang ia menyatakan pada tanggal 21 Mei 1994.
Baid, yang sekarang tinggal di Lebanon, masih berkampanye untuk kemerdekaan selatan meskipun ada partisipasi dari aliansi Gerakan Selatan separatis dan federalis dalam dialog nasional yang telah dilakukan di Sanaa pada 18 Maret lalu.
sumber: al-arabiya
0 komentar:
Posting Komentar