Sebuah bom mobil yang menargetkan kendaraan polisi menewaskan 11 polisi dan satu warga sipil Kamis di daerah barat daya Pakistan yang didera oleh pemberontakan separatis dan militansi Islam, kata polisi.
Pemboman di pinggiran Quetta - ibukota provinsi Baluchistan - juga melukai 23 orang, kata perwira senior polisi Fayaz Sumbal. Mobil itu penuh sesak dengan sekitar 100 kilogram (220 pon) bahan peledak dan diparkir dipinggir jalan di kota. Bom itu diledakkan dengan remote control ketika sebuah kendaraan yang membawa anggota tim pasukan khusus polisi lewat, kata sumbal.
Saksi Irshad Ali mengatakan "ledakan begitu keras, kami pikir ada sesuatu yang jatuh dari langit". Tayangan televisi lokal menunjukkan bahwa bom benar-benar menghancurkan kendaraan polisi.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Unit pasukan khusus yang menjadi korban disatukan bulan lalu untuk menangani meningkatnya kejadian penculikan dan penembakan di Baluchistan, kata Sumbal.
Pemberontak separatis telah melancarkan perang berdarah melawan pemerintah selama beberapa dekade. Mereka menginginkan otonomi lebih besar dan bagian lebih besar dari sumber daya alam provinsi.
Provinsi ini juga rumah bagi banyak militan Islam, termasuk pemimpin Taliban Mullah Omar demikian menurut banyak penilaian intelijen.
Muslim Sunni radikal telah meningkatkan serangan terhadap minoritas Syiah di Baluchistan selama beberapa tahun terakhir. Mereka melihat Syiah sebagai bidah dan telah menewaskan ratusan dari mereka dalam serangan senjata dan bom.
sumber: al-arabiya
Pemboman di pinggiran Quetta - ibukota provinsi Baluchistan - juga melukai 23 orang, kata perwira senior polisi Fayaz Sumbal. Mobil itu penuh sesak dengan sekitar 100 kilogram (220 pon) bahan peledak dan diparkir dipinggir jalan di kota. Bom itu diledakkan dengan remote control ketika sebuah kendaraan yang membawa anggota tim pasukan khusus polisi lewat, kata sumbal.
Saksi Irshad Ali mengatakan "ledakan begitu keras, kami pikir ada sesuatu yang jatuh dari langit". Tayangan televisi lokal menunjukkan bahwa bom benar-benar menghancurkan kendaraan polisi.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Unit pasukan khusus yang menjadi korban disatukan bulan lalu untuk menangani meningkatnya kejadian penculikan dan penembakan di Baluchistan, kata Sumbal.
Pemberontak separatis telah melancarkan perang berdarah melawan pemerintah selama beberapa dekade. Mereka menginginkan otonomi lebih besar dan bagian lebih besar dari sumber daya alam provinsi.
Provinsi ini juga rumah bagi banyak militan Islam, termasuk pemimpin Taliban Mullah Omar demikian menurut banyak penilaian intelijen.
Muslim Sunni radikal telah meningkatkan serangan terhadap minoritas Syiah di Baluchistan selama beberapa tahun terakhir. Mereka melihat Syiah sebagai bidah dan telah menewaskan ratusan dari mereka dalam serangan senjata dan bom.
sumber: al-arabiya
0 komentar:
Posting Komentar