Beirut - Seorang Jenderal Suriah Mohammed Khalouf bersama anaknya telah berhasil membelot dari Suriah berkat bantuan para pemberontak Suriah kemarin. Dia mengatakan telah merencanakan hal ini bersama banyak kelompok penentang di Suriah namun baru sekarang bisa berhasil. Demikian katanya kepada alarabiya.
Pembelotan sang jenderal bersamaan dengan perginya utusan dari Suriah ke Cuba - Haithman Humaidan, demikian menurut sebuah sumber pada hari Sabtu kemarin.
Ada banyak diplomat dan pejabat pemerintah yang telah membelot dari rezim Assad, namun mantan PM Suriah, Riyad Hijab yang membelot pada bulan Agustus 2012 adalah pejabat paling tinggi yang berhasil membelot dari Suriah. Menurut kabar, jurubicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, juga dikabarkan telah membelot.
Ditempat berbeda, sekitar 20 orang tentara Suriah juga telah membelot dan berhasil bergabung dengan pemberontak. Mereka mengatakan bila saat ini banyak tentara-tentara Suriah yang berasal dari kelompok Sunni ditahan supaya tidak melakukan pembelotan.
Berdasarkan penelitian International Institute for Strategic Studies (IISS) terhadap Assad yang dikeluarkan minggu ini, diperkirakan rezim Assad didukung oleh 300.000 tentara ketika perang sipil dimulai 2 tahun lalu. Namun diperkirakan kekuatan itu telah menurun drastis dan mungkin ada sekitar 50.000 pasukan elite yang benar-benar sangat loyal. Dan kebanyakan dari mereka ini berasal dari kelompok Syiah Alawite.
Perang Suriah memasuki babak baru setelah dua tahun pertempuran berlangsung. Pemerintah Suriah meningkatkan penggunaan senjata-senjata berat untuk melawan pemberontak, seperti menggunakan bom cluster dan misil. Dari pihak pemberontak kemarin juga dikabarkan Prancis bersama Inggris akan mencabut embargo senjata mereka terhadap Suriah meskipun tidak didukung negara-negara eropa. Prancis dan Inggris secara terbuka menyatakan akan memberikan bantuan senjata terhadap pemberontak.
Sumber: huffingtonpost, alarabiya
Pembelotan sang jenderal bersamaan dengan perginya utusan dari Suriah ke Cuba - Haithman Humaidan, demikian menurut sebuah sumber pada hari Sabtu kemarin.
Ada banyak diplomat dan pejabat pemerintah yang telah membelot dari rezim Assad, namun mantan PM Suriah, Riyad Hijab yang membelot pada bulan Agustus 2012 adalah pejabat paling tinggi yang berhasil membelot dari Suriah. Menurut kabar, jurubicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, juga dikabarkan telah membelot.
Ditempat berbeda, sekitar 20 orang tentara Suriah juga telah membelot dan berhasil bergabung dengan pemberontak. Mereka mengatakan bila saat ini banyak tentara-tentara Suriah yang berasal dari kelompok Sunni ditahan supaya tidak melakukan pembelotan.
Berdasarkan penelitian International Institute for Strategic Studies (IISS) terhadap Assad yang dikeluarkan minggu ini, diperkirakan rezim Assad didukung oleh 300.000 tentara ketika perang sipil dimulai 2 tahun lalu. Namun diperkirakan kekuatan itu telah menurun drastis dan mungkin ada sekitar 50.000 pasukan elite yang benar-benar sangat loyal. Dan kebanyakan dari mereka ini berasal dari kelompok Syiah Alawite.
Perang Suriah memasuki babak baru setelah dua tahun pertempuran berlangsung. Pemerintah Suriah meningkatkan penggunaan senjata-senjata berat untuk melawan pemberontak, seperti menggunakan bom cluster dan misil. Dari pihak pemberontak kemarin juga dikabarkan Prancis bersama Inggris akan mencabut embargo senjata mereka terhadap Suriah meskipun tidak didukung negara-negara eropa. Prancis dan Inggris secara terbuka menyatakan akan memberikan bantuan senjata terhadap pemberontak.
Sumber: huffingtonpost, alarabiya
0 komentar:
Posting Komentar