Sabah - Raja Muda Agbimuddin Kiram dikabarkan tewas setelah Tan Sri Ismail Omar - Inspektur Jenderal Polisi Malaysia - menyatakan kemungkinan tersebut dalam konferensi pers kemarin. Menjawab pertanyaan wartawan, "Untuk sekarang, kita dapat mengatakan bila berdasarkan baju diantara semua yang terbunuh terlihat ini pimpinannya", demikian katanya.
Dia juga mengatakan bila adanya rumor 700 orang penyusup telah masuk ke Sabah untuk memberikan bantuan itu adalah rumor dan kabar bohong saja. Namun dia juga mengakui bila tentara kesultanan Sulu tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah. Meskipun ada seruan gencatan senjata dari Sultan Sulu, operasi terus tetap dilakukan.
Namun klaim ini dibantah oleh Abraham Idjirani juru bicara kesultanan Sulu. Dia mengatakan bila dia baru saja berbicara dengan Raja Muda sekitar pukul 5 sore waktu setempat. "Kami berbicara sekitar 10 menit lalu. Mereka tidak apa-apa. Hanya menghindari bom yang dibuat oleh polisi dan Militer Malaysia", demikian katanya dengan bahasa tagalog ketika berbicara dengan wartawan ANC.
Menurutnya apa yang disampaikan oleh Malaysia hanyalah propaganda belaka. Berbeda dengan pernyataan pihak Malaysia mengenai korban dari Tentara Kesultanan Sulu, menurut Idjirani korban yang jatuh tidak sebesar itu. Menurutnya dari 235 anggota Tentara Kesultanan Sulu hanya 10 orang yang tewas, 10 orang ditawan dan 4 orang terluka.
Menurut versi pemerintah Malaysia, korban yang telah jatuh sekitar 60 orang saat ini, dan kemarin dikatakan sekitar 50 orang ditangkap karena dicurigai terlibat dengan gerakan perlawanan ini.
Dari Filipina sendiri setelah mendapatkan tekanan dari publik, departemen luar negeri Filipina(DFA) mendesak Malaysia agar membuka akses selebar-lebarnya untuk tim kemanusiaan. Menurut DFA, tim ini akan bertugas untuk memberikan bantuan kepada warga Filipina yang ditahan oleh pemerintahan Malaysia.
sumber:ANC, abs-cbn, thestar
Dia juga mengatakan bila adanya rumor 700 orang penyusup telah masuk ke Sabah untuk memberikan bantuan itu adalah rumor dan kabar bohong saja. Namun dia juga mengakui bila tentara kesultanan Sulu tidak menunjukkan tanda-tanda akan menyerah. Meskipun ada seruan gencatan senjata dari Sultan Sulu, operasi terus tetap dilakukan.
Namun klaim ini dibantah oleh Abraham Idjirani juru bicara kesultanan Sulu. Dia mengatakan bila dia baru saja berbicara dengan Raja Muda sekitar pukul 5 sore waktu setempat. "Kami berbicara sekitar 10 menit lalu. Mereka tidak apa-apa. Hanya menghindari bom yang dibuat oleh polisi dan Militer Malaysia", demikian katanya dengan bahasa tagalog ketika berbicara dengan wartawan ANC.
Menurutnya apa yang disampaikan oleh Malaysia hanyalah propaganda belaka. Berbeda dengan pernyataan pihak Malaysia mengenai korban dari Tentara Kesultanan Sulu, menurut Idjirani korban yang jatuh tidak sebesar itu. Menurutnya dari 235 anggota Tentara Kesultanan Sulu hanya 10 orang yang tewas, 10 orang ditawan dan 4 orang terluka.
Menurut versi pemerintah Malaysia, korban yang telah jatuh sekitar 60 orang saat ini, dan kemarin dikatakan sekitar 50 orang ditangkap karena dicurigai terlibat dengan gerakan perlawanan ini.
Dari Filipina sendiri setelah mendapatkan tekanan dari publik, departemen luar negeri Filipina(DFA) mendesak Malaysia agar membuka akses selebar-lebarnya untuk tim kemanusiaan. Menurut DFA, tim ini akan bertugas untuk memberikan bantuan kepada warga Filipina yang ditahan oleh pemerintahan Malaysia.
sumber:ANC, abs-cbn, thestar
0 komentar:
Posting Komentar