Jenewa - Badan Pengungsi PBB mengatakan jumlah warga Suriah yang telah melarikan diri dari negara mereka yang dilanda perang dan mencari bantuan saat ini telah mencapai angka satu juta orang sejak pertempuran pecah hampir dua tahun yang lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu di Jenewa, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, mengatakan angka tersebut berdasarkan laporan dari agen kantor lapangan nya di negara-negara tetangga yang telah memberikan perlindungan bagi warga Suriah yang melarikan diri dari perang saudara.
"Dengan satu juta orang yang melarikan diri, jutaan lebih pengungsi didalam negeri dan ribuan orang terus menyeberangi perbatasan setiap hari, Suriah terus menuju bencana luar biasa", demikian katanya.
Dia mengatakan jumlah pengungsi telah membengkak secara dramatis sejak awal tahun ini, dengan sebagian besar mengalir ke Suriah Lebanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir. Kehadiran mereka sangat menyedot sumber daya negara tuan rumah dan seluruh komunitas donor internasional.
Para anggota Dewan Keamanan PBB telah berselisih atas bagaimana untuk mengakhiri perang sipil Suriah, dengan Russia sebagai sekutu lama Presiden Suriah Bashar al-Assad, plus China, diadu melawan Amerika Serikat, Prancis dan Inggris, yang ingin mencari sikap keras.
Seruan Raja Yordania Abdullah II
Disisi lainnya, Penguasa Yordania Raja Abdullah II menyerukan dunia internasional untuk menolong Yordania, Turki dan Lebanon demi memenuhi kebutuhan para pengungsi Suriah yang ada di wilayah mereka. Raja Abdullah II menyatakan kepada para reporter di Turki ketika dia melakukan kunjuangan disana bila negara-negara mereka akan terus berusaha membantu para pengungsi tersebut.
Yordania saat ini menjadi rumah bagi 420ribuan pengungsi Suriah dimana 110ribu diantaranya berteduh di perkemahan padang pasir didekat perbatasan dengan Suriah. Turki menyediakan naungan untuk lebih dari 180ribu orang pengungsi di 17 perkemahan dan Lebanon sekitar 317 ribu orang.
Sumber: alarabia, theolympian
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan hari Rabu di Jenewa, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Antonio Guterres, mengatakan angka tersebut berdasarkan laporan dari agen kantor lapangan nya di negara-negara tetangga yang telah memberikan perlindungan bagi warga Suriah yang melarikan diri dari perang saudara.
"Dengan satu juta orang yang melarikan diri, jutaan lebih pengungsi didalam negeri dan ribuan orang terus menyeberangi perbatasan setiap hari, Suriah terus menuju bencana luar biasa", demikian katanya.
Dia mengatakan jumlah pengungsi telah membengkak secara dramatis sejak awal tahun ini, dengan sebagian besar mengalir ke Suriah Lebanon, Yordania, Turki, Irak dan Mesir. Kehadiran mereka sangat menyedot sumber daya negara tuan rumah dan seluruh komunitas donor internasional.
Para anggota Dewan Keamanan PBB telah berselisih atas bagaimana untuk mengakhiri perang sipil Suriah, dengan Russia sebagai sekutu lama Presiden Suriah Bashar al-Assad, plus China, diadu melawan Amerika Serikat, Prancis dan Inggris, yang ingin mencari sikap keras.
Seruan Raja Yordania Abdullah II
Disisi lainnya, Penguasa Yordania Raja Abdullah II menyerukan dunia internasional untuk menolong Yordania, Turki dan Lebanon demi memenuhi kebutuhan para pengungsi Suriah yang ada di wilayah mereka. Raja Abdullah II menyatakan kepada para reporter di Turki ketika dia melakukan kunjuangan disana bila negara-negara mereka akan terus berusaha membantu para pengungsi tersebut.
Yordania saat ini menjadi rumah bagi 420ribuan pengungsi Suriah dimana 110ribu diantaranya berteduh di perkemahan padang pasir didekat perbatasan dengan Suriah. Turki menyediakan naungan untuk lebih dari 180ribu orang pengungsi di 17 perkemahan dan Lebanon sekitar 317 ribu orang.
Sumber: alarabia, theolympian
0 komentar:
Posting Komentar